Menaklukan Hongkong – Shenzhen – Macau Dalam Waktu 5 Hari
Sebenarnya udah lama mau share pengalaman trip ke Hong Kong – Shenzhen – Macau ini, tapi gak ada wadah nya. Selama ini cuma posting posting di socmed aja, lalu gw pikir kayanya sayang kalau cuma mejeng di socmed doang, kenapa gak di blog aja siapa tau bermanfaat buat yang baca blog ini 😀 Ehh..kebetulan si agan admin ini ngizinin gw buat share di blog nya *ciee, akhirnya nge-blog juga nih yee..: )*.
Berawal dari ajakan teman kerjaan sebanyak 3 orang cewe dan 1 orang cowo yaitu: Caca, Syifa, Deyna, Rexy (cowo), dan mereka udah pada issued tiket semua (kecuali gw) pakai maskapai Garuda dari 6 bulan sebelumnya dengan harga promo 5 jutaan PP CGK-HKG-CGK, yang menurut gw segitu masih termasuk mahall (bukannya pelit, tpi dana segitu bisa dialokasikan buat beli tiket next trip menurut gw,hahaaa..) kita juga gak pakai jasa travel agent. Jadi nyari informasi nya sendiri aja dari buku dan mbah google ;D
Akhirnya setelah berjuang hunting tiket sendiri, dapat lah promo tiket termurah via tiket.com, pakai 2 maskapai Jet star & Tiger Air (dengan rute CGK-SIN-HKG-SIN-CGK) IDR. 2,6 jutaan. Tanpa pikir panjang langsung gw beli… *sebenarnya kalau lagi ada promo dari AA bisa lebih dahsyat murah nya*, yang bikin gw sedih cuma waktu transitnya aja yang keterlaluan, kurang lebih 10 jam an transit di Singapore, Hikzz…
oiaa waktu itu gw juga dapat e-voucher SGD$ 20 dari pembelian tiket Tiger air yang berlaku di duty free nya Changi airport, lumayann deh,,,jadi sedih gw berkurang hehee…
Jakarta, 19 Agustus 2015
Akhirnya tanggal keberangkatan gw pun tiba, dimana ke – 4 teman gw baru berangkat keesokan harinya (berangkat sendiri siapa takut…), tepat jam 22:00 pesawat Jet Star gw take off dari terminal 2 cengkareng heading to Singapore. Landing di Terminal 1 Changi sekitar jam 00.30 (flight lanjutan gw ke HKG Jam 10.00 pagi #Ngantukdehnunggunya), langsung gw nyari tempat buat bobo cantik. Sebenarnya ini kedua kali nya gw nginep di changi airport, waktu itu pertama kali nginep di changi dan perdana keluar negeri sama si agan admin ini dan partner nya hihihiihi…
Well, ini beberapa keuntungan “free things to do” ketika gw transit di Changi :
- Internet – an gratis: Tersedia beberapa PC di masing masing corner yang bertuliskan “Free internet KiosK” bisa di pakai buat di gadget juga, cukup dengan scan passport kita di mesin scanner yang terdapat di salah satu PC untuk mendapatkan ID & password log in internet nya (1 passport cuma bisa buat 1 gadget).
- Tempat tidur gratis: Ada beberapa tempat bobo gratis di Changi, salah satu nya T1-Lounge tempat saya tidur ini, di tempat ini gak bising alias sunyi jadi cocok banget buat pacaran #EH #SALAHFOKUS maksudnya cocok buat tidur melepas lelah, hehehee…biasanya penumpang yang kena transit flight pada bobo disini, ada fasilitas buat nge cas gadget juga di tiap meja nya, tapi ati-ati masuk angin karena AC nya dinginn benerr..
- Air minum gratis: Hampir di setiap sudut depan toilet nya disediakan free drinking water dari mesin air nya kaya wastafel gitu (yang ada bacaannya “drinking water”), mau refill botol air minum juga sah sah aja kok, ketika menemukan mesin ini gw serasa menemukan oase di tengah gurun, secara harga 1 botol minum di changi setara dengan harga 1 galon di Jakarta, Hahahaha…
- Pijat gratis: Tapi bukan manusia lho yang pijat melainkan mesin pijat otomatis yang kebetulan tersedia di dekat tempat gw bobo, fasilitas ini sangat berguna buat yang habis traveling dari jauh dan kecapean meng – explore bandara changi yang super besar ini.
Dan beberapa fasilitas – fasilitas lainnya di changi yang kalau disebutin satu per satu bisa panjang, dikarenakan saat itu gw udah ngantuk berat jadi gw lebih memilih tidur dari pada jalan – jalan di changi..hehehee
Hong Kong, Day 1
Tiba di Hong Kong International Airpot atau nama lain nya Chek Lap Kok di terminal 1 sekitar jam 14:00, perjalanan Singapore – Hong Kong memakan waktu kurang lebih 4 jam an.
Setelah keluar dari pesawat, berpijaklah gw di sebuah lobby,,,dimana biasa nya lobby kedatangan sudah connecting dengan imigrasi counter, claim bagasi, dan fasilitas airport lainnya, ternyata tempat – tempat tersebut berada di terminal 2, So dari situ gw diharuskan naik shuttle bus nya HKIA airport ini untuk menuju terminal 2 itu juga untuk menuju pintu keluar kedatangan nya, sampai di terminal 2 ikuti petunjuk arah menuju immigration counter.
Sampai di counter imigrasi segera gw isi form kedatangan yang sudah tersedia di situ (WNI bebas visa untuk masuk ke HKG dan Macau, cukup dengan mengisi form kedatangan).
Di hong kong ini passport kita gak akan di nodai alias di cap #Yaah.., jadi Cuma dapat kertas kecil bertuliskan “travel document”, kertas ini tidak boleh hilang, karena untuk bukti nanti pada saat keluar masuk imigrasi.
*Sedikit tips buat yang buru – buru pengen keluar dari airport ini adalah dengan pinter – pinter cari posisi antrian di counter imigrasi HKIA ini, dikarenakan counter imigrasi di HKIA adalah salah satu counter imigrasi yang gak pernah sepi pengunjung alias tersibuk di Asia, dan terbukti pas saya disana memang benar adanya, jadi trik saya perhatikan beberapa counter yang belum buka kalau tiba tiba counter itu buka langsung deh buruan pindah ke counter yang baru buka itu, untuk mempercepat proses imigrasi clearance*.
Setelah lolos imigrasi, gw pun berlalu menuju exit arrival Hall A, melewati Airport Customer Service Centre gw sempetin beli Octopus Card, kartu ajaib ini bisa digunakan untuk beragam moda transportasi (MTR, bus, tram, ferry) maupun belanja di seven eleven atau gerai retail lainnya. (Untuk detailnya bisa dilihat di situs resminya http://www.octopus.com.hk/ ) total biaya yang gw habiskan buat octopus card ini sebesar HKD 350 dengan beberapa kali isi ulang. dan gak lupa juga gw comot beberapa peta Hong Kong dan MTR di bagian airport customer service tersebut, atau bisa di cek disini buat peta MTR nya http://www.mtr.com.hk/eng/homepage/cust_index.html
Sambil nunggu keempat teman gw yang baru landing jam 16.00 dan berhubung di pesawat gak dapat makan *maklum low cost airline* gw pun isi perut dulu, gak jauh dari exit arrival Hall A tersebut ada beberapa restaurant, salah satu nya McD. Sama seperti di Singapore, di HKG pun McD nya ga ada menu nasi nya #PuasaNasiLagi, akhirnya gw ambil paket termurah HKD 35 (burger + fries + coke).
Setelah teman gw sampai, kami berlalu keluar dari arrival hall A ini untuk mencari transport menuju ke hotel tempat kami menginap, sebenarnya untuk menuju pusat kota ada beberapa moda transport yang bisa diambil yaitu dengan: Taxi, Airport Express, Bus, dan MTR. (untuk seluk beluk bandara Hong Kong silahkan cek www.hongkongairport.com )
Namun karena teman teman gw bawa koper nya segede gede gaban (maklum turis) beda sama gw yang cuma bawa koper kecil dengan isi seadanya (malah tadinya mau bawa ransel), gak nyangka aja kalau koper mereka pada heboh gede – gede banget. kami pun memutuskan naik taxi ke hotel tempat kami menginap di daerah Kowloon dengan biaya HKD 100 (IDR 180.000, kurs saat itu HKD 1 = IDR 1.800) karena kalau dihitung hitung lebih murah bayar 1 taxi buat ber 5 langsung sampai tujuan daripada naik bus or MTR (capek nya kalau harus transit di tiap station sambil geret koper).
Sekilas aja info tentang Hong Kong, sebagian penduduknya menggunakan bahasa kanton (dialek bahasa Cina) penting banget bawa teman yang bisa bahasa mandarin…yaa gak usah jago – jago amat, at least basic nya aja buat nanya jalan sama nawar harga pas belanja, Mata uang yang dipakai adalah HK$, Beberapa pembagian distrik di Hong Kong *sambil lihat peta, disini sangat berperan penting pelajaran peta buta dari bangku sekolah wk..wk..wk…* :
- Hongkong Island: sebagian gedung pencakar langit tertinggi dan pusat keuangan ada disini, termasuk sky-line terkenal di sepanjang pantai utara, serta mall berkelas seperti Times square ada disini.
- Kowloon: daerah ini merupakan yang paling padat penduduknya di Hong Kong, terletak di semenanjung yang menjorok kearah selatan Hong Kong island dari Benua Asia.
- New Territories: suatu wilayah peternakan kecil, instansi kecil dan pegunungan.
- Lantau Island: terkenal dengan puncak tinggi, tempat HKIA atau Chek Lap Kok, Disneyland HKG, dan Patung Big Buddha berada.
*Tips mencari hotel di Hongkong, disarankan sebaiknya mencari di distrik Kowloon (Tsim Sha Tsui, Mong kok, Jordan) atau di Hongkong Island (Central, Wanchai, Northpoint, Causeway Bay). Di tempat tersebut banyak hotel – hotel buat kalangan budget traveler. Hotel yang jauh seperti di Lantau Island sepertinya tidak menarik. Pertimbangan lain adalah kemudahan akses MTR atau bus*.
Kami booked hotel melalui www.airbnb.com , semi apartment fully furnished “Bow on building apartment” terletak di daerah Kowloon, Jordan. dengan rate HKD 3.936 / 4days, fasilitas nya sendiri terdiri dari: Ruang tamu + 1 TV, kitchen, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 Sofa Bed, 3 tempat tidur, 2 unit AC. 1 unit apartment ini Bisa menampung sekitarb 6 – 7 orang, Dan yang terpenting dekat dengan MTR station Jordan, tinggal jalan 3 menit sampai.
Causeway Bay – Times square – Victoria park
Malam hari nya setelah check-in hotel dan beberes barang – barang, kami pun langsung pergi ke tempat tujuan pertama yaitu Times Square di daerah Causeway bay, di tempat ini dikelilingi banyak mall – mall besar dan branded counter ternama. Kebetulan pas gw kesana tempat tersebut lagi bertema “Gundam” karakter robot jepang gitu, sepertinya tiap bulan tema nya berbeda beda. Untuk mencapai tempat ini cukup naik MTR berhenti di station causeway bay (station tersebut persis berada di dalam mall times square).
Setelah itu tidak jauh dari times square kami menuju Victoria Park, yang gw dengar disitu kalau hari minggu siang banyak TKW asal Indonesia pada nongkrong disitu dan kebetulan hari itu bukan minggu siang jadi TKW nya nihil, hehehee…. untuk mencapai Victoria park dari Times Square Mall keluar ke arah timur kurang lebih 100 meter sampai ketemu stasiun trem lalu hadap kiri ikutin petunjuk arah yang cukup jelas.
Hong Kong, Day 2
Lantau Island – Ngong Ping 360 Cable Car – Tian Tan Buddha Statue – Hong Kong Disneyland
Kali ini gw memisahkan diri dari teman – teman gw dikarenakan mereka lebih memilih ke The Peak Tram & Sky Terrace, tempat tersebut juga merupakan objek wisata terkenal dimana kita bisa melihat seluruh pemandangan kota Hong Kong dengan menaiki Tram untuk mencapai puncak teratas nya. Karena gw udah bosan dengan pemandangan kota kota seperti itu kaya di Jakarta maka nya gw lebih memilih pergi sendiri ke Lantau Island dengan pemandangan alam pegunungan nya.
Disarankan pergi pagi – pagi untuk pergi ke tempat objek wisata di lantau island ini maupun yang mau pergi ke The Peak Tram & Sky Terrace, karena gak pandang weekend atau weekdays tempat – tempat wisata ini sudah mulai antri dari pagi hari.
Dan gw pun sendirian berangkat pagi – pagi sekitar jam 07:00 (dengan mata masih ngantuk) naik MTR menuju Tung Chung station (di peta line orange), keluar di exit B. stasiun tersebut merupakan pemberhentian terakhir jadi gak perlu khawatir nyasar yah guys…lalu ikuti papan petunjuk ‘Ngong Ping Cable Car” karena masih harus berjalan kaki setelah keluar stasiun sekitar 200-300 meter. Setelah melewati halaman Citygate Outlet mall, akan sampai di depan stasiun Cable Car. Oiyaa..bagi yang doyan barang – barang factory outlet di dekat Tung Chung Station ini terdapat sebuah gedung mall yang menjual barang – barang ber merk dengan harga sedikit ‘miring’ seperti: Giordano Outlet, Esprit Outlet, dan masih banyak lagi lainnya.
Setelah antri di loket Cable Car kurang lebih 30 menit (harga tiket round trip untuk yang standard cabin HK$ 185) lalu masuklah gw ke antrian selanjutnya buat naik ke cable car nya 30 menit an juga, jadi total ngantri nya aja kurang lebih sejaman, haisssh…info detail Ngong Ping Cable Car: http://www.np360.com.hk
Bagi yang takut ketinggian seperti gw sebaiknya abaikan saja pemandangan yang cukup membuat jantung berdetak kencang: melintasi lautan, bukit, dan bisa melihat Hong Kong International Airport dari ketinggian tersebut *menyeramkan*, pemandangan indah sekaligus menyeramkan tersebut bisa dinikmati selama kurang lebih 30 menit.
Sehabis turun dari cable car kemudian berjalan kaki menuju Ngong Ping Village, sembari jalan kita bisa menemukan berbagai macam atraksi dan toko souvenir serta café makanan. Hanya dibutuhkan 5 menit berjalan kaki dari Ngong Ping Village menuju Tian Tan Buddha Statue.
Eiittss…tapi jangan senang dulu perjuangan menuju patung Buddha belum berakhir, untuk mencapai puncak patung budha tersebut gw juga harus menaiki kurang lebih 268 anak tangga (gak hitung pastinya berapa juga sih) yang jelas sih lumayan bikin ngos – ngos an ditambah cuaca saat itu yang lagi panas terik – terik nya, fiuuhh….
Setelah puas explore Tian Tan Budha Statue lalu gw langsung menuju destinasi berikutnya yaitu ‘Hong Kong Disneyland’, dari station Tung Chung sampai berhenti di stasiun Sunny Bay —- lalu ganti kereta khusus jurusan Disneyland (kereta nya sangat mudah dikenali karena design jendela, interior kursi, serta pegangan nya berupa ciri khas Disney yaitu kepala Mickey Mouse).
Karena sudah sore jadi gw gak menyempatkan masuk ke dalam Hong Kong Disneyland nya, Cuma foto – foto diluarnya aja, hehee.. Setelah puas foto – foto gw segera menyusul teman gw yang masih berada di The Peak Tram & Sky Terrace. Dari situ kita meluncur ke ladies market yang terletak di Mong Kok, Kowloon, barang apapun ada disini, mulai dari elektronik, kamera digital, hingga produk fashion. Ladies market ini buka dari jam 10.00am – 10.00pm, paling seru mengunjungi di malam hari, karena tidak ada mobil yang melintas lagi.
Hong Kong, Day 3
Avenue of Stars – Symphony of Light
Hari ini kita berangkat agak siangan karena agenda hari ini cuma ke Avenue of Stars dan lihat pertunjukkan sinar laser “symphony of light” di Victoria Harbour di malam hari nya, sekitar jam 11:00 siang kita pergi ke daerah Causeway bay buat nyari makan siang di dalam mall Lane Crawford, gw makan “Oyster Omelette” (seharga HKD 65) sebenarnya itu bukan makanan khas Hong Kong, tapi karena pada saat itu gw memang tertariknya dengan makanan itu baik dari segi presentasi maupun rasa worth it dengan harga segitu lah, hehehee..
Jam 15:00 kami bergerak menuju Avenue of Stars, untuk mencapai Avenue of Stars kita cukup berjalan kaki dari stasiun MTR Tsim Sha Tsui dan ikuti petunjuk arahnya, sebelum jam 7 malam usahakan sudah sampai supaya mendapatkan tempat terbaik untuk nonton pertunjukkan symphony of Light di pinggiran Victoria Harbour.
Avenue of Stars adalah jalur jalan sepanjang 440 meter di tepi Victoria harbour, terdapat handprint ratusan bintang film terkenal dari seluruh penjuru dunia berikut patung – patung replica nya. Untuk masuk ke area ini tidak dipungut biaya alias gretongg…
*Update per October 2015, tempat ini lagi di renovasi sampai 3 tahun ke depan* sayang banget yang mau kemari dalam waktu dekat ini tidak bisa ke tempat ini.
Setelah puas di Avenue of stars kami pun kembali Hotel, berhubung ini malam terakhir kami di Hongkong, sebelum masuk hotel kami menyempatkan belanja oleh – oleh untuk terakhir kali nya di “Temple Street” whaaatttt belanja lagi..!!! seketika gw udah gak semangat buat belanja karena udah gak ada lagi yang mau gw beli, berbeda dengan keempat teman gw yang masih semangat 45 buat belanja,,,saat itu gw baru tersadar ternyata gw ini lagi traveling bareng kaum hedon yang bikin gw khilaf terus buat belanja,huhuuu..tapi gak apa apa buat pengalaman aja ngerasain traveling bareng kaum hedonisme seperti mereka,such a great shopping adventure, hahahaa…
Shenzhen, Day 4
Sebenarnya tidak banyak yang bisa dilihat di shenzhen, Untuk menyebrang ke shenzhen hanya diperlukan VOA (visa on arrival) untuk pemegang passport indonesia sebesar 160 RMB (YUAN) yang langsung dibayar di kantor imigrasi perbatasan hong kong dan daratan china yaitu tepat ketika turun dari kereta di stasiun Lo Wu, visa tersebut berlaku untuk 5 hari.
*update per Agustus 2016 voa Shenzhen sudah tidak berlaku lagi bagi pemegang passpor indonesia, jadi harus apply visa china di kedutaan China di Jakarta*.
Ada dua stasiun terakhir (yang di hong kong) untuk masuk ke shenzhen :Lo Wu dan Lok Ma Chao, namun rata-rata turis masuk melalui Lo Wu. Sedangkan stasiun pertama di shenzhen yang sekaligus ckeck point imigrasi adalah Luohu dan Futian Check Point.
VOA juga bisa diperoleh atau di buat di hongkong yang memakan waktu sekitar 1 – 3 hari. Kantor imigrasi di perbatasan tutup sekitar jam 1 siang, jadi jika ingin ke shenzhen sebaiknya berangkat pagi-pagi. Lama perjalanan dari kowloon sampai stasiun Lo Wu sekitar 1 jam. Sebaiknya print peta transportasinya (shenzhen subway map) dulu sebelum masuk shenzhen biar gak kewalahan disana, kecuali kalian bisa baca tulisan china, hahaha…
Selama setengah hari di shenzhen tidak banyak yang bisa dikunjungi, hanya WOW (window of world) yaitu semacam taman out door berisi miniatur khas dari 43 negara. (Harga tiket masuk ke W.O.W 160 RMB). Stasiun kereta untuk pemberhentian menuju WOW adalah stasiun dengan nama yang sama yaitu window of world, begitu keluar stasiun belok kiri langsung pintu gerbangnya WOW. Selain itu ada semacam teater kebudayaan dari daerah mereka (yang ini tidak sempat dikunjungi karena waktunya mepet banget dan kelelahan ditambah cuaca di Shenzhen saat itu yang sampai ke ubun ubun, kalau tidak salah stasiun pemberhentiannya di convention & exhibition center.
Macau, Day 5
Pagi hari kami berkemas untuk segera check out dari hotel di Hongkong menuju destinasi terakhir yaitu, “Macaooo…”
Dari hotel kami naiki taksi menuju Ferry China Terminal, lagi lagi karena pertimbangan bawaan banyak dan saving cost, dan ternyata memang murah naik taksi dari hotel kami di daerah Kowloon ke ferry china terminal Cuma dengan HKD 20 (Taksi dengan argo).
Transportasi di Macau
Seperti yang kita tahu klo Macau dikenal sebagai Las Vegas nya Asia. Hotel dan tempat judi beterbaran dimana – mana. Keren nya, hotel – hotel dan casino disini menyediakan shuttle bus gratis dari dan ke airport / ferry terminal, juga antar hotel dan casino. Jadi, untuk keliling Macau kita bisa melakukan nya dengan gratis! Caranya, ya dengan memanfaatkan shuttle – shutle bus gratis tersebut.
Jangan khawatir kita diperbolehkan naik bus walaupun tidak menginap di hotel yang memiliki kendaraan tersebut karena petugas tidak akan menanyakan apakah Anda tamu hotel / casino atau bukan. Selain memanfaatkan bus casino, ada juga bus umum yang bisa digunakan jika tempat yang ingin Anda kunjungi tidak dilewati oleh shuttle bus hotel.
Mata Uang Di Macau Mata uang yang berlaku adalah Macau Pataca (MOP) dan di Hongkong mata uang yang berlaku adalah HKD. Menarik nya walaupun mata uang nya beda, tapi mereka memiliki rate yang sama, 1 HKD = 1 MOP. Di Hongkong Anda bisa menggunakan MOP sebagai alat pembayaran, pun sebalik nya di Macau Anda bisa menggunakan HKD sebagai alat pembayaran.
Yeee… finally sampai lah kami di Macao ferry terminal dengan menaiki Cotai Turbo Jet dari Hongkong (tiket seharga HKD 165) . Keluar dari imigrasi dibingungkan gimana caranya menuju hotel,, walaupun udah cari info sebelum berangkat tetap aja bingung pas disana, hahaha..
kami sempat bertanya sama salah satu orang disitu naik apa untuk menuju ke tempat hotel kami menginap di daerah Rua de Constantine, dia bilang satu satu nya cara pakai taksi itupun tarifnya HKD 1.000 *gilak…sejutaa aja buat naik taksi doank apa iya yah..* apa gw yang salah denger,tapi ini orang jelas banget bilang “one thousand dollar” akhirnya kami pilih naik mini bus No.1A (hasil cari cari info dari google maps), sangat gak disarankan naik mini bus tersebut kalau bawa koper koper besar seperti kita, seisi bis memandang aneh ke arah kita karena koper kita yang makan banyak tempat banget di dalam bus itu sehingga orang orang di dalam nya agak sulit lalu lalang, kami pun gak bisa berbuat apa apa kecuali dengan pasang muka tembok aja sampai tempat tujuan,pfftttt… usut punya usut ternyata setelah kami sampai di hotel tempat kami menginap, si reception nya bilang naik taksi dari ferry terminal Cuma HKD 100. Entah orang yang di terminal tadi gak bisa membedakan antara arti ‘one thousand’ dan ‘one hundred’ atau dia memang sengaja mahalin harga *sabar-sabar* kalau tau gitu tadi mending naik taksi dari pada harus menahan malu naik mini bus yang super sempit itu…ditambah lagi belakangan kita juga baru tau ternyata dekat dengan hotel tempat menginap ada sofitel shuttle bus (free pula) dari ferry terminal…*ugh makin nyesek dengernya*.
Sekian dulu review dari saya seputar Hong Kong, Shenzhen, Macau, semoga bisa bermanfaat buat yang mau ada rencana melancong kesana, total pengeluaran selama disana IDR. 11.000.000 an (termasuk hotel, tiket pesawat, makan 3 kali sehari, oleh – oleh, belanja) sebenar nya masih sangat bisa ditekan lagi cost nya sehingga tidak membengkak seperti saya, tentu nya dengan cari tiket pesawat promo termurah (malah kalo bisa gratis, hahaaa..), penginapan yang lebih murah, makanan dengan harga yang terjangkau (kalau untuk makanan gw akuin lumayan mahal di hongkong, makanan termurah cuma street snack HKD 20).
Untuk rincian pengeluaran dan itinerary dapat dilihat pada link dibawah ini: